Pages

Subscribe:

READ AND GET IT

HI ALL...

Kamis, 26 April 2012

STEVE JOBS:FOUNDER OF APLLE


Steven Paul "Steve" Jobs (lahir di San Francisco, California, Amerika Serikat, 24 Februari 1955 – meninggal di Palo Alto, California, Amerika Serikat, 5 Oktober 2011 pada umur 56 tahun) adalah seorang tokoh bisnis dan penemu Amerika Serikat. Ia adalah pendiri pendamping,[11] ketua, dan mantan CEO Apple Inc.[12][13] Jobs juga sebelumnya menjabat sebagai pejabat eksekutif Pixar Animation Studios; ia menjadi anggota dewan direktur The Walt Disney Company pada tahun 2006, setelah pengambilan alih Pixar oleh Disney. Namanya dicantumkan sebagai produser eksekutif dalam film Toy Story tahun 1995.[14]
Pada akhir 1970-an, Jobs, bersama pendiri pendamping Apple Steve Wozniak, Mike Markkula,[11] dan lainnya, merancang, mengembangkan, dan memasarkan salah satu jajaran komputer pribadi pertama yang sukses secara komersial, yaitu seri Apple II. Pada awal 1980-an, Jobs termasuk orang-orang yang pertama kali melihat potensi komersial dari antarmuka pengguna grafis yang digerakkan tetikus PARC Xerox yang kemudian mendorong pembuatan Macintosh.[15][16] Setelah kalah melawan keputusan dewan direktur tahun 1984,[17][18] Jobs mengundurkan diri dari Apple dan mendirikan NeXT, sebuah perusahaan pengembangan platform komputer yang berkecimpung dalam pasar pendidikan tinggi dan bisnis. Pembelian NeXT oleh Apple pada tahun 1996 membawa kembali Jobs ke perusahaan yang ia dirikan bersama, dan ia menjabat sebagai CEO-nya sejak 1997 hingga 2011.
Tahun 1986, ia mengambil alih divisi grafis komputer Lucasfilm Ltd yang kemudian menjadi Pixar Animation Studios.[19] Ia menjadi CEO dan pemegang saham terbesarnya sebanyak 50,1% sampai diambil alih oleh The Walt Disney Company tahun 2006.[3] Karena itu pula Jobs menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Disney sebanyak 7% dan anggota Dewan Direktur Disney.[20][21][22][23] Setelah mengundurkan diri sebagai CEO pada 24 Agustus 2011, Jobs terpilih sebagai ketua dewan direktur Apple.
Pada 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California pada usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosis menderita kanker pankreas.[24][25] Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan "contoh bagi semua kepala eksekutif". Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.

Kehidupan awal

Waist-high portrait of man in his fifties wearing a black turtle-neck shirt and blue jeans, gesturing in front of a blue curtain

Jobs lahir di San Francisco, California[2] dan diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs (née Hagopian)[26] dari Mountain View, California, yang menamainya Steven Paul. Paul dan Clara kemudian mengadopsi anak perempuan yang diberi nama Patti. Orang tua biologis Jobs – Abdulfattah Jandali, seorang sarjana berkebangsaan Suriah[27] yang kemudian menjadi profesor ilmu politik,[28] dan Joanne Simpson (née Schieble), seorang sarjana berkebangsaan Amerika Serikat[27] yang kemudian menjadi patolog bahasa wicara[29] – yang kemudian menikah, melahirkan dan membesarkan adik biologis Jobs, yaitu novelis Mona Simpson.[30][31][32][33][34][35]
Jobs bersekolah di Cupertino Junior High School dan Homestead High School di Cupertino, California,[36] dan sering menghadiri kuliah setelah sekolah di Hewlett-Packard Company di Palo Alto, California. Ia kemudian dipekerjakan di sana dan bekerja bersama Steve Wozniak sebagai karyawan musim panas.[37] Tahun 1972, Jobs lulus dari sekolah menengah atas dan mendaftar masuk Reed College di Portland, Oregon. Meski ia keluar setelah satu semester,[38] ia melanjutkan audit kelasnya di Reed, seperti kelas kaligrafi, dengan tidur di lantai kamar temannya, mengembalikan botol-botol Coke demi mendapatkan uang, dan mendapatkan makanan gratis mingguan di wihara Hare Krishna setempat.[18] Jobs kemudian berkata, "Jika aku tidak menghadiri kuliah tunggal di perguruan tinggi itu, maka Mac tidak akan memiliki beragam huruf cetak ataupun huruf dengan spasi sejajar."[18]
Pada musim gugur 1974, Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri petemuan Homebrew Computer Club bersama Wozniak. Ia mengambil pekerjaan sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan pembuat berbagai permainan video populer, dengan tujuan utama menabung uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.
Jobs kemudian berangkat ke India untuk mengunjungi Neem Karoli Baba[39] di Kainchi Ashram-nya bersama seorang teman dari Reed College (yang kelak menjadi karyawan Apple pertama), Daniel Kottke, untuk mencari pencerahan spiritual. Ia pulang dalam keadaan menganut agama Buddha dengan kepala tercukur dan mengenakan pakaian tradisional India.[40][41] Pada waktu itu, Jobs sedang bereksperimen dengan obat psikedelik dan menyebut pengalaman LSD-nya sebagai "satu dari dua atau tiga hal terpenting yang [pernah] dilakukan dalam kehidupan [dirinya]".[42] Ia mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya yang tidak termasuk dalam silsilah lintas budayanya tidak dapat memahami sepenuhnya setiap pemikirannya.[42]
Jobs kembali ke pekerjaan sebelumnya di Atari dan diberikan tugas menciptakan papan sirkuit untuk permainan Breakout. Menurut pendiri Atari Nolan Bushnell, Atari menawarkan $100 untuk setiap chip yang dihapuskan di mesin ini. Jobs punya sedikit ketertarikan atau pengetahuan dalam desain papan sirkuit dan membuat persetujuan dengan Wozniak untuk membagi bonusnya sama rata jika Wozniak mampu meminimalkan jumlah chip. Atari sangat terkejut karena Wozniak mengurangi jumlah chip sebanyak 50 buah, sebuah desain yang sangat ketat sampai-sampai mustahil untuk menciptakannya kembali di jalur perakitan. Pada waktu itu, Jobs memberitahu Wozniak bahwa Atari hanya memberi mereka $700 (bukannya $5000) dan Wozniak pun mendapat bagian $350.[43][44][45][46][47][48]

Karier

Asal mula Apple Computer

Two men in their fifties shown full length sitting in red leather chairs smiling at each other
Tahun 1976, Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne,[49] dengan pendanaan dari manajer pemasaran produk dan teknisi semi-pensiun Intel A.C. "Mike" Markkula Jr.,[11] mendirikan Apple. Sebelum mendirikan Apple bersama-sama, Wozniak adalah peretas barang elektronik. Jobs dan Wozniak telah berteman selama bertahun-tahun, bertemu tahun 1971 ketika teman mereka, Bill Fernandez, memperkenalkan Wozniak yang berusia 21 tahun kepada Jobs yang berusia 16 tahun. Steve Jobs berusaha membuat Wozniak tertarik merakit komputer dan menjualnya. Ketika Apple terus meluas, perusahaan mulai mencari eksekutif berpengalaman untuk membantu mengelola ekspansinya.
Tahun 1978, Apple merekrut Mike Scott dari National Semiconductor untuk menjabat sebagai CEO yang berujung pada tahun-tahun kelam. Tahun 1983, Steve Jobs berhasil memancing John Sculley keluar dari Pepsi-Cola untuk menjabat sebagai CEO Apple dengan menanyakan, "Apakah kau mau menjual air gula sepanjang hidupmu, atau kau mau bekerja bersamaku dan mengubah dunia?"[50][51] Pada tahun berikutnya, Apple menyiarkan iklan televisi Super Bowl berjudul "1984". Pada pertemuan pemegang saham tahunan Apple tanggal 24 Januari 1984, Jobs yang emosional memperkenalkan Macintosh kepada hadirin yang sangat antusias; Andy Hertzfeld menggambarkan suasana tersebut sebagai "pandemonium."[52] Macintosh menjadi komputer kecil pertama yang sukses secara komersial dengan antarmuka pengguna grafis. Pengembangan Mac dimulai oleh Jef Raskin, dan diambil alih oleh Jobs.
Meski Jobs digambarkan sebagai direktur Apple yang persuasif dan karismatik, sejumlah karyawannya pada waktu itu menggambarkannya sebagai manajer yang selalu berubah pikiran dan temperamental. Penurunan penjualan di seluruh industri menjelang akhir 1984 mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan Sculley, dan pada akhir Mei 1985 – setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK besar-besaran – Sculley mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi Macintosh.[53]

NeXT Computer


Black equipment on a teal blue desk. At left a monitor and at right a cube, both with small NeXT logos and in front a keyboard that says "Propriete CERN". Resting on the keyboard is a copy of "Information Management: A Proposal," and to its right is a book, probably "Enquire Within upon Everything". A partly peeled off label on the cube says, "This machine is a server. DO NOT POWER IT DOWN!!"

Pada waktu yang sama, Jobs mendirikan perusahaan komputer lain, NeXT Computer. Seperti Apple Lisa, teknologi stasiun kerja NeXT sangat maju; namun, industri ini menganggapnya sebagai barang mahal. Di antara karyawan yang mampu membelinya, stasiun kerja NeXT memiliki pengikut yang banyak karena kekuatan teknisnya, dan sistem pengembangan perangkat lunak berorientasi objek sangat penting bagi mereka. Jobs memasarkan produk NeXT di bidang ilmiah dan akademik karena teknologi baru yang inovatif dan eksperimental yang dimilikinya (seperti kernel Mach, chip pemroses sinyal digital, dan port Ethernet terpasang tetap).
NeXTcube digambarkan oleh Jobs sebagai komputer "antarpribadi", yang ia percayai sebagai tahap selanjutnya setelah komputer "pribadi". Ini berarti jika komputer memungkinkan orang-orang berkomunikasi dan berkolaborasi bersama dengan cara yang mudah, maka komputer dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi komputer "pribadi".
Pada masa ketika surel hanyalah teks biasa bagi sebagian besar orang, Jobs suka mendemonstrasikan sistem surel NeXT bernama NeXTMail, sebagai contoh dari filsafat "antarpribadi"-nya. NeXTMail adalah salah satu surel pertama yang mendukung grafis dan audio tempelan yang dapat dilihat dan diklik di dalam surel.
Jobs menjalankan NeXT dengan obsesi demi kesempurnaan estetika, yang dibuktikan dengan beberapa hal seperti selubung magnesium NeXTcube. Hal ini menaruh tekanan besar pada divisi perangkat keras NeXT, dan pada tahun 1993, setelah hanya berhasil menjual 50.000 mesin, NeXT beralih sepenuhnya ke pengembangan perangkat lunak melalui peluncuran NeXTSTEP/Intel.

Pixar dan Disney

Tahun 1986, Jobs membeli The Graphics Group (kemudian berganti nama menjadi Pixar) dari divisi grafis komputer Lucasfilm senilai $10 juta, $5 juta di antaranya diberikan kepada Lucasfilm sebagai modal.[54]
Perusahaan baru ini, yang dulunya berpusat di Kerner Studios milik Lucasfilm di San Rafael, California, namun kemudian dipindahkan ke Emeryville, California, awalnya ditujukan sebagai pengembang perangkat keras grafis canggih. Setelah bertahun-tahun gagal menjual Pixar Image Computer, perusahaan ini dikontrak oleh Disney untuk memproduksi sejumlah film fitur animasi komputer yang kelak didanai bersama dan didistribusikan oleh Disney.
Film pertama yang diproduksi sebagai hasil kerjasama ini, yaitu Toy Story, membawa ketenaran dan pujian kritikus kepada studio ini ketika dirilis tahun 1995. Lebih dari satu dasawarsa selanjutnya, di bawah pimpinan kreatif Pixar John Lasseter, perusahaan ini mampu memproduksi film hit box-office A Bug's Life (1998), Toy Story 2 (1999), Monsters, Inc. (2001), Finding Nemo (2003), The Incredibles (2004), Cars (2006), Ratatouille (2007), WALL-E (2008), Up (2009) dan Toy Story 3 (2010). Finding Nemo, The Incredibles, Ratatouille, WALL-E, Up dan Toy Story 3 masing-masing menerima Academy Award for Best Animated Feature, sebuah penghargaan yang diperkenalkan tahun 2001.
Tahun 2003 dan 2004, karena kontrak Pixar dengan Disney habis, Jobs dan pimpinan eksekutif Disney Michael Eisner mencoba menegosiasikan kerjasama baru yang akhirnya gagal,[55] dan pada awal 2004 Jobs mengumumkan bahwa Pixar akan menjadi mitra baru untuk mendistribusikan film-filmnya setelah kontrak dengan Disney berakhir.
Bulan Oktober 2005, Bob Iger menggantikan Eisner di Disney, dan Iger dengan cepat membentuk hubungan dengan Jobs dan Pixar. Tanggal 24 Januari 2006, Jobs dan Iger mengumumkan bahwa Disney setuju membeli Pixar dalam bentuk transaksi saham penuh senilai $7,4 miliar. Setelah persetujuan ditutup, Jobs menjadi pemegang saham tunggal terbesar The Walt Disney Company dengan penguasaan sekitar 7% saham perusahaan tersebut.[20] Saham Jobs di Disney jauh melampaui milik Eisner yang hanya 1,7%, dan anggota keluarga Disney Roy E. Disney, yang hingga kematiannya tahun 2009 hanya memegang sekitar 1% saham perusahaan dan kritiknya terhadap Eisner — terutama bahwa ia membekukan hubungan Disney dengan Pixar — mempercepat turunnya Eisner. Jobs bergabung dengan dewan direktur perusahaan setelah penyelesaian penggabungan perusahaan. Jobs juga membantu mengawasi bisnis animasi gabungan Disney dan Pixar dengan jabatan pada komite pengawas khusus beranggotakan enam orang.

Kembali ke Apple

Full-length portrait of man about fifty wearing jeans and a black turtleneck shirt, standing in front of a dark curtain with a white Apple logo
Tahun 1996, Apple mengumumkan bahwa mereka membeli NeXT senilai $429 juta. Persetujuan ini diakhiri pada akhir 1996,[56] sehingga membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia dirikan bersama. Jobs menjadi kepala de facto setelah CEO Gil Amelio diturunkan bulan Juli. Ia secara formal menjabat sebagai pimpinan eksekutif interim pada September 1997.[57] Pada bulan Maret 1998, demi mengonsentrasikan usaha Apple untuk mendapat laba, Jobs menghentikan sejumlah proyek, seperti Newton, Cyberdog, dan OpenDoc. Dalam bulan-bulan selanjutnya, banyak karyawan yang khawatir bertemu langsung Jobs di dalam lift, "takut bahwa mereka kehilangan pekerjaan ketika pintu dibuka. Kenyataannya adalah bahwa eksekusi kilat Jobs jarang terjadi, namun beberapa korban sudah cukup untuk meneror seluruh perusahaan."[58] Jobs juga mengubah program lisensi untuk tiruan Macintosh, sehingga para pembuat komputer harus mengeluarkan biaya mahal untuk terus memproduksi barang.
Melalui pembelian NeXT, sebagian teknologi perusahaan ini masuk dalam produk-produk Apple, terutama NeXTSTEP yang kemudian berubah menjadi Mac OS X. Di bawah arahan Jobs, perusahaan ini meningkatkan penjualannya dengan pesat melalui pengenalan iMac dan produk-produk baru lain; sejak itu, desain menarik dan merek yang kuat telah berjalan dengan baik untuk Apple. Pada Macworld Expo 2000, Jobs secara resmi menghapus embel-embel "interim" dari gelar jabatannya di Apple dan menjadi CEO permanen.[59] Jobs berkelakar pada waktu itu bahwa ia akan memakai gelar 'iCEO.'[60]
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mulai bercabang, memperkenalkan dan memperbarui peralatan digital lain. Melalui pengenalan pemutar musik portabel iPod, perangkat lunak musik digital iTunes, dan iTunes Store, perusahaan ini merambah bidang elektronik konsumen dan distribusi musik. Tahun 2007, Apple memasuki bisnis telepon seluler melalui pengenalan iPhone, sebuah telepon seluler dengan tampilan multi-sentuh yang juga memiliki fitur iPod dan, dengan peramban web bergeraknya sendiri, berhasil mengubah dunia peramban web bergerak. Dengan terus mendorong inovasi, Jobs juga mengingatkan karyawannya bahwa "seniman sejati mengirimkan karyanya",[61] yang berarti bahwa mengirimkan produk pada waktunya sama pentingnya seperti inovasi dan desain menarik.
Jobs dikagumi juga dikritik atas kemampuan persuasi dan kewirausahaannya yang berjalan sempurna, yang dijuluki sebagai "kawasan pengalihan kenyataan" dan terbukti selama pidato intisari (dikenal dengan sebutan "Stevenote") pada Macworld Expos dan Apple Worldwide Developers Conferences.
Tahun 2005, Jobs menanggapi kritik atas program daur ulang Apple yang buruk untuk sampah elektronik di AS dengan mengecam pendukung lingkungan dan pendukung lainnya pada Pertemuan Tahunan Apple di Cupertino bulan April. Tetapi, beberapa minggu kemudian, Apple mengumumkan bahwa mereka akan menarik iPod secara gratis di toko-toko ecerannya. Computer TakeBack Campaign ditanggapi dengan pengusungan iklan dari pesawat di atas acara kelulusan Universitas Stanford tempat Jobs menjadi pembicara utamanya.[18] Iklan tersebut bertuliskan "Steve — Don't be a mini-player recycle all e-waste". Tahun 2006, ia terus memperluas program pendauran ulang Apple kepada setuap pengguna AS yang membeli Mac baru. Program ini meliputi pengiriman dan "pembuangan ramah lingkungan" sistem lama mereka.[62]

Pengunduran diri

Bulan Agustus 2011, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO Apple. Ia akan tetap menjabat di perusahaan ini sebagai ketua dewan perusahaan.[63][64][65] Beberapa jam setelah pengumuman tersebut, saham Apple Inc. (AAPL) turun 5% dalam perdagangan pasca penutupan.[66] Penurunan yang relatif kecil ini, jika mempertimbangkan kepentingan Jobs terhadap Apple, dikaitkan dengan fakta bahwa kesehatan Jobs terus diberitakan selama beberapa tahun, dan ia melakukan cuti medis sejak Januari 2011.[67] Menurut Forbes, diduga dampaknya akan terasa negatif tidak hanya di Apple, namun juga di Walt Disney Company tempat Jobs menjabat sebagai direktur.[68] Dalam perdagangan pasca penutupan pada hari pengumuman tersebut, saham Walt Disney Co. (DIS) turun 1,5%.[69]

Kehidupan bisnis

Kekayaan

Meski Jobs hanya digaji $1 per tahun sebagai CEO Apple,[70] ia memegang 5,426 juta saham Apple, serta 138 juta saham di Disney (yang ia terima sebagai imbalan akuisisi Pixar oleh Disney).[71] Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai $5,1 miliar pada tahun 2009, menjadikannya orang terkaya ke-43 di Amerika Serikat.[72] Setelah Bloomberg tidak sengaja menerbitkan obituari Jobs tahun 2008, Arik Hesseldahl dari majalah BusinessWeek mencatat bahwa "Jobs tidak dikenal luas atas hubungannya dengan kampanye filantropis", jika dibandingkan dengan upaya-upaya Bill Gates.[73] Setelah melanjutkan jabatannya di Apple tahun 1997, Jobs menghentikan semua program filantropi perusahaan.[74]

Kasus pengunduran opsi saham

Pada tahun 2001, Steve Jobs diberikan opsi saham senilai 7,5 juta lembar saham Apple dengan harga pelaksanaan $18,30, yang diduga seharusnya $21,10, sehingga menimbulkan pendapatan pajak senilai $20.000.000 yang tidak ia laporkan sebagai pendapatan. Ini menandakan terjadinya pengunduran opsi. Apple menegaskan bahwa pendapatannya berjumlah seperti itu. Jika ditemukan adanya kebohongan, maka Jobs dapat menghadapi serangkaian tuduhan kriminal dan penalti sipil. Apple mengklaim bahwa opsi tersebut awalnya diberikan pada pertemuan dewan khusus. Lebih jauh lagi, penyelidikan terfokus pada penanggalan palsu opsi yang mengakibatkan peningkatan harga pelaksanaan retroaktif senilai $20 juta. Kasus ini akhirnya ditangani melalui penyelidikan aktif kriminal dan pemerintahan sipil,[75] meski penyelidikan internal independen Apple yang selesai pada 29 Desember 2006 menemukan bahwa Jobs tidak mengetahui masalah ini dan bahwa opsi yang diberikan kepadanya dikembalikan tanpa pelaksanaan opsi pada tahun 2003.[76] Pada tanggal 1 Juli 2008, sebuah tuntutan perwakilan kelompok senilai $7 miliar diajukan kepada beberapa anggota Dewan Direktur Apple atas kehilangan laba akibat penipuan sekuritas.[77][78]

Gaya kepemimpinan

Shoulder-high portrait of two middle aged men, the one on left wearing a blue dress shirt and suitcoat, the one on right wearing a black turtleneck shirt and with his glasses pushed back onto his head and holding a phone facing them with an Apple logo visible on its back
Banyak komentar yang dilontarkan mengenai kepribadian Jobs yang agresif dan menuntut. Fortune menulis bahwa ia "dianggap sebagai salah seorang egomaniak terdepan di Silicon Valley."[79] Komentar mengenai gayanya yang temperamental dapat ditemukan di The Little Kingdom karya Mike Moritz, satu dari beberapa biografi resmi mengenai Jobs; The Second Coming of Steve Jobs karya Alan Deutschman; dan iCon: Steve Jobs karya Jeffrey S. Young & William L. Simon. Tahun 1993, Jobs masuk dalam daftar Bos Paling Tegas di Amerika Serikat menurut majalah Fortune karena kepemimpinannya di NeXT. Pendiri pendamping Dan'l Lewin dikutip oleh majalah Fortune, "Motivasinya tak dapat dipercaya... [n]amun kedisiplinannya tak dapat dibayangkan," yang ditanggapi kantor Jobs bahwa kepribadiannya telah berubah sejak saat itu.[80]
Jef Raskin, bekas koleganya, pernah berkata bahwa Jobs "lebih cocok menjadi Raja Perancis," menyindir kepribadian Jobs yang meyakinkan dan mengesankan[81]
Jobs selalu ingin menempatkan Apple beserta produknya di garis depan industri teknologi informasi dengan meramalkan dan menetapkan tren, setidaknya dalam hal inovasi dan gaya. Ia merangkum semua konsep pribadinya pada akhir pidato intisarinya di Macworld Conference and Expo bulan Januari 2007 dengan mengutip legenda hoki es Wayne Gretzky:[82]
Ada satu kutipan lama Wayne Gretzky yang aku sukai. 'Aku berseluncur ke tempat bola akan berhenti, bukannya mengikuti jalur bola.' Dan kami selalu mencoba melakukannya di Apple. Sejak awal sekali. Dan kami akan terus melakukannya.
—Steve Jobs
Floyd Norman mengatakan bahwa di Pixar, Jobs adalah "pribadi yang dewasa dan lembut" dan tidak pernah mengganggu proses kreatif para pembuat film.[83]
Pada tahun 2005, Steve Jobs melarang semua buku terbitan John Wiley & Sons dari Apple Store sebagai tanggapan atas penerbitan biografi tidak resmi berjudul iCon: Steve Jobs.[84] Pada laporan laba tahunan 2010, Wiley mengatakan bahwa mereka telah "membuat persetujuan... untuk membuat judul-judul bukunya tersedia di iPad."[85]

Penemuan

Jobs terdaftar sebagai penemu utama atau penemu pendamping pada lebih dari 230 hadiah paten atau permintaan paten terkait serangkaian teknologi mulai dari komputer dan alat portabel hingga antarmuka pengguna (termasuk yang berbasis sentuh), pengeras suara, papan ketik, adapter tenaga, tangga, gesper, lengan baju, tali sandang dan paket.[86][87]

Kehidupan pribadi

Jobs menikahi Laurene Powell pada tanggal 18 Maret 1991. Pemimpin upacaranya adalah bhiksu Buddha Zen, Kobun Chino Otogawa.[88] Keduanya dikaruniai seorang putra dan dua putri.[89] Jobs juga memiliki seorang putri, Lisa Brennan-Jobs (lahir 1978), dari hubungannya dengan pelukis asal Wilayah Teluk San Francisco, Chrisann Brennan.[90] Ia sempat membesarkan putrinya sendiri ketika Jobs menolak bertanggung jawab dengan mengklaim ia steril; ia kemudian mengakui tanggung jawabnya.[90]
Dalam biografi tidak resmi, The Second Coming of Steve Jobs, penulis Alan Deutschman melaporkan bahwa Jobs pernah mengencani Joan Baez. Deutschman mengutip Elizabeth Holmes, teman Jobs ketika di Reed College, bahwa ia "percaya bahwa Steve menjadi pacar Joan Baez karena Baez pernah menjadi pacar Bob Dylan." Dalam biografi tidak resmi lainnya, iCon: Steve Jobs karya Jeffrey S. Young & William L. Simon, para penulisnya menyatakan bahwa Jobs mungkin telah menikahi Baez, namun usianya pada waktu itu (41) berarti tidak mungkin bagi mereka untuk memiliki anak.
Jobs juga merupakan penggemar Beatles. Ia mengutipnya beberapa kali dalam pidato intisarinya dan juga wawancara di konser Paul McCartney. Ketika ditanyai mengenai model bisnisnya dalam acara 60 Minutes, ia menjawab:[91]
Model bisnis saya adalah The Beatles: Mereka adalah empat orang yang sama-sama mengurangi perilaku negatif satu sama lain; mereka seimbang. Dan keseluruhannya lebih baik daripada bagian-bagiannya. Hal-hal hebat dalam bisnis tidak dilakukan oleh satu orang, melainkan sekelompok orang.
Pada tahun 1982, Jobs membeli apartemen di The San Remo, sebuah gedung apartemen di New York City dengan reputasi politik yang progresif, tempat Demi Moore, Steven Spielberg, Steve Martin, dan Putri Yasmin Aga Khan, putri Rita Hayworth, juga memiliki apartemen. Melalui bantuan I.M. Pei, Jobs menghabiskan beberapa tahun merenovasi apartemennya di dua lantai teratas menara utara bangunan ini, hanya untuk dijual lagi dua dasawarsa kemudian kepada pemain utama U2, Bono. Jobs tidak pernah pindah ke sana.[92][93]
Tahun 1984, Jobs membeli sebuah puri Kolonial Spanyol berkamar 14 seluas 17.000-ft² (1,600 ) yang dirancang oleh George Washington Smith di Woodside, California, dikenal sebagai Jackling House. Meski berada dalam keadaan hampir tidak terurus, Jobs menetap di puri ini selama sepuluh tahun. Menurut laporan, ia menyimpan sepeda motor BMW tua di ruang tamu, dan mengizinkan Bill Clinton memakainya pada tahun 1998. Sejak awal 1990-an, Jobs tinggal di sebuah rumah di permukiman Old Palo Alto, Palo Alto. Presiden Clinton makan malam bersama Jobs dan 14 CEO Silicon Valley di sana pada 7 Agustus 1996 dengan makanan yang disediakan oleh Greens Restaurant.[94][95] Clinton membalasnya dan Jobs, seorang penyumbang untuk Partai Demokrat, tidur di kamar tidur Lincoln di Gedung Putih.[96]
Jobs membiarkan Jackling House tidak terurus dan berencana meruntuhkannya dan membangun rumah yang lebih kecil di tanah tersebut; namun ia mendapat keluhan dari pelindung budaya setempat atas rencananya. Bulan Juni 2004, Dewan Kota Woodside memberikan Jobs lampu hijau untuk meruntuhkan puri ini dengan syarat ia mengiklankan properti ini selama satu tahun untuk melihat jika ada orang yang mau memindahkannya ke tempat lain dan memperbaikinya. Sejumlah orang tertarik, termasuk beberapa orang yang memiliki pengalaman memperbaiki properti tua, namun tidak ada perjanjian yang dicapai. Kemudian pada tahun yang sama, sekelompok pelindung budaya setempat melakukan tindakan hukum untuk mencegah peruntuhan. Bulan Januari 2007, Jobs tidak diizinkan meruntuhkan properti ini melalui keputusan pengadilan.[97] Keputusan pengadilan berbalik secara banding pada Maret 2010 dan puri ini diruntuhkan pada Februari 2011.[98]
Ia biasanya mengenakan kerah polo lengan panjang hitam yang dibuat oleh St. Croix, jins biru Levi's 501, dan sepatu New Balance 991.[99] Ia adalah seorang pesetarian, seseorang yang makanannya mencakup daging yang hanya berasal dari ikan.[100][101]
Mobil pilihannya adalah Mercedes SL 55 AMG perak tahun 2006 yang tidak memiliki plat nomor mobil.[102][103]
Jobs pernah terlibat perang mulut dengan Dell Computer CEO Michael Dell, berawal ketika Jobs mengkritik Dell karena menciptakan "kotak beige yang tidak inovatif."[104] Tanggal 6 Oktober 1997, di Gartner Symposium, ketika Michael Dell ditanyai apa yang akan ia lakukan jika ia memiliki Apple Computer yang sedang bermasalah, ia berkata "Saya akan menutupnya dan mengembalikan uangnya kepada para pemegang saham."[105] Tahun 2006, Steve Jobs mengirimkan surel kepada semua karyawannya ketika kapitalisasi pasar Apple naik melampaui Dell. Isi surel tersebut:[106]
Tim, sepertinya Michael Dell tidak pintar memprediksikan masa depan. Berdasarkan penutupan pasar saham hari ini. Apple memiliki nilai lebih tinggi daripada Dell. Saham bergerak ke atas dan ke bawah, dan semua bisa jadi berbeda esok hari, namun saya pikir hari ini kita pantas merenung sejenak. Steve.

Kesehatan

Pada pertengahan 2004, Jobs mengumumkan kepada karyawannya bahwa ia didiagnosis mengalami tumor kanker di pankreasnya.[107] Prognosis kanker pankreas biasanya sangat rendah; namun Jobs menyatakan bahwa ia mengalami tumor langka kurang agresif yang dikenal sebagai tumor neuroendokrin sel islet.[107] Setelah awalnya menolak usul intervensi medis konvensional dan menjalani diet khusus untuk mengurangi penyakit ini, Jobs menjalani pankreatikoduodenektomi (atau "prosedur Whipple") pada Juli 2004 yang berhasil melenyapkan tumor tersebut.[108][109] Jobs tampak tidak memerlukan kemoterapi atau terapi radiasi.[107][110] Selama Jobs tiada, Timothy D. Cook, kepala penjualan dan operasi global Apple, menjalankan perusahaan ini.[107]
Crotch-high portrait of man in his fifties wearing blue jeans and a black turtleneck shirt, carrying an open laptop computer in his right hand, large Apple logo cut off behind him
Pada awal Agustus 2006, Jobs menyampaikan pidato intisari untuk Worldwide Developers Conference tahunan Apple. Penampilannya yang "kurus, hampir kering" dan penyampaian "tanpa daftar" yang tidak biasa,[111][112] beserta pilihannya untuk mengalihkan bagian-bagian penting pidatonya kepada presenter lain, memunculkan banjir spekulasi tentang kesehatannya di media dan Internet.[113] Namun menurut laporan jurnal Ars Technica, peserta WWDC yang melihat Jobs secara pribadi mengatakan ia "tampak baik-baik saja".[114] Setelah pidato tersebut, juru bicara Apple mengatakan bahwa "Steve sangat sehat."[115]
Dua tahun kemudian, masalah sejenis dialami Jobs pada pidato intisarinya di WWDC 2008.[116] Para pejabat Apple mengatakan Jobs adalah korban "serangga umum" dan sedang mengonsumsi antibiotik,[117] sementara yang lainnya menduga kemunculannya yang kakeksia diakibatkan oleh prosedur Whipple.[118] Pada konferensi Juli yang membahas laba Apple, peserta menanggapi pertanyaan berulang mengenai kesehatan Steve Jobs dengan menegaskan bahwa itu "masalah pribadi". Sementara yang lainnya menyuarakan opini bahwa pemegang saham memiliki hak untuk mengetahui lebih jauh agar dapat memberikan Jobs pendekatan untuk menjalankan perusahaannya.[119] New York Times menerbitkan artikel berdasarkan percakapan telepon tidak terekam bersama Jobs, mencatat bahwa "meski masalah kesehatannya lebih buruk daripada 'serangga umum', penyakitnya tidak membahayakan nyawanya dan ia tidak mengidap kanker kembali."[120]
Pada tanggal 28 Agustus 2008, Bloomberg keliru menerbitkan obituari 2.500 kata tentang Jobs dalam layanan berita perusahaan yang berisikan spasi kosong untuk usia dan penyebab kematiannya (saluran berita umumnya menyimpan obituari yang terus diperbarui untuk memfasilitasi penyampaian berita mengenai kematian mendadak seorang figur terkenal). Meski kesalahan ini dengan cepat diperbaiki, banyak saluran berita dan blog yang melaporkan masalah ini,[121][122][123] sehingga kembali memunculkan rumor-rumot mengenai kesehatan Jobs.[124] Jobs menanggapi pada pidato Let's Rock Apple bulan September 2008 dengan mengutip Mark Twain: "Laporan kematianku sangat dilebih-lebihkan."[125] Pada acara media setelah itu, Jobs menutup presentasinya dengan slide bertuliskan "110/70" yang berarti tekanan darahnya, seraya menyatakan bahwa ia tidak akan menanggapi lagi pertanyaan mengenai kesehatannya.[126]
Pada tanggal 16 Desember 2008, Apple mengumumkan bahwa wakil presiden pemasaran Phil Schiller akan menyampaikan pidato intisari terakhir perusahaan ini di Macworld Conference and Expo 2009, dan kembali memunculkan pertanyaan mengenai kesehatan Jobs.[127][128][129] Dalam pernyataan tanggal 5 Januari 2009 di Apple.com,[130] Jobs mengatakan bahwa ia mengalami "ketidakseimbangan hormon" selama beberapa bulan.[131] Pada tanggal 14 Januari 2009, dalam memo internal Apple, Jobs menulis bahwa pada minggu sebelumnya ia telah "mempelajari bahwa masalah kesehatanku lebih rumit daripada yang kubayangkan" dan mengumumkan cuti enam bulan sampai akhir Juni 2009 untuk memungkinkan ia fokus pada kesehatannya. Tim Cook, yang sebelumnya menjabat sementara sebagai CEO pada cuti Jobs tahun 2004, menjabat kembali sebagai CEO Apple untuk sementara,[132] dan Jobs masih terlibat dalam "keputusan strategis besar".[132]
Pada bulan April 2009, Jobs menjalani transplantasi hati di Methodist University Hospital Transplant Institute di Memphis, Tennessee.[133][134] Jobs' prognosis was "excellent."[134]
Pada tanggal 17 Januari 2011, satu setengah tahun setelah Jobs kembali dari transplantasi hatinya, Apple mengumuman bahwa ia diberikan cuti medis. Jobs mengumumkan kepergiannya melalui surat kepada karyawannya, menyatakan bahwa keputusan tersebut dibuat "agar ia dapat fokus pada kesehatannya." Selama cuti medisnya tahun 2009, Apple mengumumkan bahwa Tim Cook akan menangani operasi harian dan Jobs akan terus terlibat dalam keputusan strategis besar perusahaan.[135][136] Meski cuti, ia sempat tampil di acara peluncuran iPad 2 (2 Maret), pidato intisari WWDC untuk memperkenalkan iCloud (6 Juni), dan di hadapan dewan kota Cupertino (7 Juni).[137]
Jobs mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Apple pada 24 Agustus 2011. Dalam suratnya, Jobs menulis bahwa ia "tidak bisa lagi menjalani tugas dan pekerjaannya sebagai CEO Apple."[138]

Kematian

Jobs meninggal dunia di rumahnya pada tanggal 5 Oktober 2011 akibat komplikasi kanker pankreas bentuk langka.[139] Kematiannya diumumkan oleh Apple dalam sebuah pernyataan sebagai berikut:

Kami sangat berduka untuk mengabarkan bahwa Steve Jobs telah meninggal dunia hari ini.
Kecerdasan, semangat dan energi Steve adalah sumber inovasi berharga yang memperkaya dan memperbaiki hidup kita semua. Dunia menjadi lebih baik karena Steve.
Cinta terbesarnya adalah untuk istrinya, Laurene, dan keluarganya. Kami berduka untuk mereka dan semua orang yang tersentuh oleh perjuangannya yang luar biasa."[24]
Jobs meninggalkan Laurene, istrinya selama 20 tahun, tiga anak mereka dan Lisa Brennan-Jobs, putri Jobs dari hubungan sebelumnya.[140] Keluarganya merilis pernyataan yang mengatakan bahwa ia "meninggal dalam damai".[141][142]
Mulai 5 Oktober 2011, situs web perusahaan Apple menyambut para pengunjung dengan halaman sederhana yang menampilkan nama Jobs dan masa hidupnya di samping potret wajahnya yang berwarna hitam putih. Dengan mengklik gambar Jobs, pengunjung bisa melihat obituari bertuliskan "Apple telah kehilangan seorang visioner dan jenius yang kreatif, dan dunia telah kehilangan seorang sosok yang luar biasa. Beberapa di antara kita yang cukup beruntung mengenal dan bekerja bersama Steve telah kehilangan seorang sahabat dan guru inspiratif. Steve meninggalkan sebuah perusahaan yang hanya ia yang bisa membangunnya, dan semangatnya akan selalu menjadi dasar perusahaan Apple." Sebuah alamat surel juga diterbitkan agar masyarakat bebas berbagi kenangan, ucapan belasungkawa, dan pikiran mereka tentang Steve Jobs.[143][144]
Sejumlah besar surat kabar memberitakan kematiannya di halaman depan. Pernyataan yang menanggapi kematian Jobs disampaikan oleh beberapa tokoh terkenal, termasuk Presiden AS Barack Obama,[145] pendiri Microsoft Bill Gates,[146] dan Bob Iger dari The Walt Disney Company. Wired News mengumpulkan tanggapan mereka dan menerbitkannya di halaman depan situs webnya.[147] Pernyataan belasungkawa lainnya disampaikan oleh teman-teman dan kolega Jobs, seperti Steve Wozniak dan George Lucas.[148][149][150]
Pemakaman kecil tertutup dilaksanakan pada 7 Oktober 2011.[151]

Penghargaan

Ia mendapatkan National Medal of Technology dari Presiden Ronald Reagan pada tahun 1984 bersama Steve Wozniak (termasuk orang-orang yang pertama menerimanya),[152] dan Jefferson Award for Public Service dalam kategori "Pelayanan Publik Terbaik oleh Individu Berusia 35 Tahun atau Lebih Muda" (a.k.a. Samuel S. Beard Award) pada tahun 1987.[153] Tanggal 27 November 2007, Jobs digelari tokoh bisnis terkuat oleh Fortune Magazine.[154] Tanggal 5 Desember 2007, Gubernur California Arnold Schwarzenegger dan Ibu Negara Bagian Maria Shriver memasukkan Jobs ke California Hall of Fame yang terletak di The California Museum for History, Women and the Arts.[155]
Bulan Agustus 2009, Jobs terpilih sebagai pengusaha paling dikagumi di antara para remaja berdasarkan survei oleh Junior Achievement.[156] Tanggal 5 November 2009, Jobs diberi gelar CEO dasawarsa ini oleh Fortune Magazine.[157] Bulan November 2009, Jobs menempati peringkat ke-57 dalam Forbes: The World's Most Powerful People.[158] Bulan Desember 2010, Financial Times memberi Jobs gelar sebagai tokoh tahun ini, mengakhiri artikelnya dengan menyatakan, "Dalam otobiografinya, John Sculley, mantan eksekutif PepsiCo yang pernah memimpin Apple, mengatakan sesuatu tentang ambisi pria yang ia pecat: 'Apple harusnya menjadi perusahaan produk konsumen yang luar biasa. Ini rencana gila. Teknologi tinggi tidak dapat dirancang dan dijual sebagai produk konsumen.' Sungguh salah pernyataan ini".[159]
Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius[160][161][162][163] dalam bidang bisnis,[164][165][166] inovasi,[167] dan desain produk,[168] dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern,[160][162][167] merevolusi enam industri yang berbeda,[161] dan "contoh bagi semua kepala eksekutif".[161] Kematiannya ditanggapi secara luas[169] dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.[163]
Setelah pengunduran dirinya sebagai CEO Apple, Jobs dianggap sebagai Thomas Edison dan Henry Ford pada masanya.[170][171]

Dalam budaya masyarakat

Karena usianya yang muda, kekayaan besar, dan karismanya, Jobs sang pendiri Apple menjadi simbol perusahaan dan industrinya. Ketika TIME menamai komputer sebagai "Machine of the Year" tahun 1982, majalah ini menerbitkan profil panjang tentang Job sebagai "maestro mikro terkenal."[172][173] Jobs sempat muncul dalam tiga film mengenai sejarah industri komputer pribadi:

0 komentar:

Posting Komentar

Games