John Winston Ono Lennon (lahir di
Liverpool,
Inggris,
9 Oktober 1940 – meninggal di
New York City,
Amerika Serikat,
8 Desember 1980 pada umur 40 tahun) paling dikenal sebagai
penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis,
penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari
The Beatles. Lennon dan
Paul McCartney
membentuk partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil
hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya dan mcCartney dengan
optimismenya melengkapi satu sama lain dengan sangat baik. Setelah
bubarnya The Beatles pada tahun
1970, ia juga sukses dengan karier solonya. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat terkenal adalah
Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian dunia.
Lennon juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya
yang sinis dalam film-film seperti A Hard Day's Night (1964), dalam
buku yang ditulisnya seperti
In His Own Write,
konferensi pers dan wawancara. Ia menggunakan kepopulerannya untuk
kegiatannya sebagai aktivis perdamaian, seniman dan penulis.
Lennon dua kali menikah, yaitu dengan
Cynthia Powell pada tahun
1962 dan seniman
Jepang,
Yoko Ono pada tahun
1969. Ia memiliki dua orang anak,
Julian Lennon (lahir tahun 1963) dan
Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh
Mark Chapman, penggemarnya yang gila.
1940-1957:Masa Kecil
John Winston Lennon lahir pada tanggal 9 Oktober 1940 di Liverpool,
dari pasangan Julia Stanley dan Alfred Lennon. Alfred seorang pelaut
yang sering berpergian dan jarang kembali ke Liverpool. Bahkan ia tidak
hadir pada saat John kecil lahir. Konon, pada malam Lennon lahir, sedang
terjadi serangan Jerman atas Inggris pada
Perang Dunia II. Didorong oleh kejadian ini, dan juga kekaguman Julia pada
Winston Churchill, bayi itu pun diberi nama tengah Winston, dari nama Perdana Menteri Inggris yang tenar itu.
Lennon kecil hidup dalam pengasuhan ibunya. Julia kemudian bertemu
dengan John Dykins, dan kemudian ia dan Lennon pindah tinggal bersama
pria itu di sebuah apartemen kecil. Perilaku ini menjadi gunjingan orang
di Liverpool, karena Julia masih berstatus sebagai istri Alfred Lennon.
Kakak tertua Julia,
Mimi Smith,
akhirnya memaksa untuk memboyong John kecil tinggal bersamanya. Pada
tahun 1946, Alfred kembali ke Liverpool dan membawa Lennon untuk liburan
bersama ke Blackpool. Julia dan John mengetahui hal ini, lalu mengikuti
mereka. Di Blackpool, Lennon dihadapkan pada 2 pilihan untuk mengikuti
ayahnya atau ibunya. Lennon memilih untuk mengikuti ayahnya, namun
ketika ibunya berbalik dan akan pergi, ia pun menangis dan menghampiri
ibunya.
Masa mudanya dihabiskan John bersama keluarga Smith; Mimi dan
suaminya, George. Mimi adalah seorang bibi yang sangat keras dan tegas
dalam mendidik Lennon kecil. Julia masih sering mengunjungi John, dan
begitu pula John yang sering mengunjungi Julia di apartemennya bersama
Dykins. Pertemuan-pertemuan inilah yang mengenalkan John pada banjo dan
sedikit piano. Julia pula yang membelikan Lennon gitarnya yang pertama.
Mimi dikenal sangat skeptis terhadap kegemaran Lennon bermain gitar.
"Gitar memang oke, John, tapi kamu tidak bisa hidup dari itu." Beberapa
tahun kemudian, ketika Lennon telah sukses, ia menghadiahkan Mimi sebuah
plakat emas bertuliskan kata-kata tersebut.
Kejadian menyedihkan dialami Lennon ketika ibunya meninggal tertabrak
mobil di dekat rumah Mimi, di depan mata Lennon yang saat itu masih
berusia 17 tahun. Sifat anti pihak penguasa mungkin bermula dari
peristiwa ini. Ibunya meninggal dunia karena kecerobohan seorang polisi
mengendara dalam keadaan mabuk, kendati demikian polisi tersebut lepas
dari segala tuntutan. Lennon dikenal sebagai badut kelas di sekolah. Di
kelas ia hanya menggambar kartun guru-gurunya dan melucu. Rapornya
sangat buruk, dan akhirnya ia masuk ke
Liverpool College of Art.
Di sinilah ia bertemu dengan Cynthia Powell, yang kemudian menjadi
istrinya yang pertama. Di college, ia tetap tidak serius dan akhirnya
keluar sebelum menyelesaikan pendidikannya.
1957-1960 : The Quarrymen dan The Silver Beetles
John Lennon memulai The Quarrymen pada tahun 1957. Quarrymen adalah
sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga,
yang saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan
teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957,
Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton.
Di acara inilah Lennon pertama kali bertemu dengan
Paul McCartney,
yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney sangat kagum
akan penampilan band tersebut, dan lalu menghampiri Quarrymen di
belakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan yang juga teman
Lennon.
Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan
McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya
terlibat dalam rasa 'senasib' karena keduanya kehilangan ibu mereka pada
masa mudanya. McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat
usianya 15 tahun. Lennon dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun
sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini
adalah 'Hello Little Girl' yang kemudian menjadi hits oleh The Fourmost
pada tahun 60an.
Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya,
George Harrison,
yang setahun lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai
bermain gitar pun berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang
pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya
pun setuju setelah dibujuk McCartney. Bergabungnya Harrison disusul oleh
Stuart Sutcliffe,
sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe
sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon bersikeras untuk
mengajaknya ikut dengan Quarrymen.
Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu "That'll be the Day", lagu
Buddy Holly,
dan "In Spite of All The Danger", sebuah instrumental karangan
McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum
dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi pada tahun 1994, lewat
album Anthology.
1960-1970:The Beatles
Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan
personel-personelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama 'The
Beatles', nama yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi
manajer mereka, dan pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak
dengan sebuah klab di
Hamburg. Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan
Pete Best.
Best adalah drummer mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil
setiap malam di klab malam yang kotor, dan tinggal bagai pengamen di
penginapan kecil di dekatnya. Namun kemudian mereka dideportasi dari
Hamburg, karena George Harrison masih di bawah umur untuk bekerja di
sana.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di
Cavern Club.
Di klab inilah The Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap
show mereka selalu ramai dan panjang antriannya. Namun tak lama
kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The Beatles kembali ke Hamburg dan
merekam 'My Bonnie' bersama
Tony Sheridan.
Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya,
Astrid Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka
McCartney mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian, Sutcliffe wafat
di Hamburg karena gangguan otak.
The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di klab ini, pada bulan November 1961, untuk pertama kalinya
Brian Epstein
menyaksikan penampilan band ini. Epstein adalah pemilik toko musik NEMS
di Liverpool, yang mengenal The Beatles karena seorang pelanggannya
menanyakan rekaman 'My Bonnie' yang direkam band ini bersama Tony
Sheridan. Epstein terpesona melihat penampilan The Beatles, dan kemudian
menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape demo The Beatles ke
studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di Decca
Records.
Akhirnya The Beatles diterima di
Parlophone Records, label yang ada di bawah pengawasan EMI, dengan produsernya
George Martin.
Syarat yang diberikan Martin adalah mengganti drummer mereka, Best,
yang dianggap kurang berkompeten. Best kemudian diganti oleh
Ringo Starr
(nama aslinya Richard Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnay
bergabung dengan Rory Storm & the Hurricanes. The Beatles
meluncurkan singel 'Love Me Do' yang langsung mencapai nomor 17 di
tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, 'Please Please Me',
menjadi singel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga
lagu.
Kesuksesan ini terus berlanjut. Nyaris semua singel mereka mencapai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun
'I Wanna Hold Your Hand'
pada tahun 1964 adalah singel pertama yang berhasil menembus industri
musik Amerika Serikat, sekaligus mengawali apa yang disebut sebagai '
British Invasion'.
Sejak saat inilah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia, meraih
sukses di mana-mana, terkenal di setiap penjuru. Konser mereka selalu
dipadati fans yang sangat fanatik, yang mengejar-ngejar band ini ke mana
pun mereka pergi. Teriakan fans membuat The Beatles bahkan tidak dapat
mendengarkan suara mereka sendiri di atas panggung.
Pada tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti
mengadakan konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik
mereka menjadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah
menjadi amat berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung
dengan teknologi pertunjukan live pada masa itu. Keputusan ini
ditanggapi secara luas di dunia, yang menyangsikan kelanjutan band ini.
Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper's Lonely Hearts
Club Band pada tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan
sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
Setelah kematian Epstein pada tahun 1967, Lennon adalah orang yang
tidak senang akan tindakan McCartney yang mengambil alih kepemimpinan
band itu. Ia membenci proyek-proyek yang dipimpin McCartney, seperti
film
Magical Mystery Tour dan
Let It Be.
Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar kesepakatan awal
The Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada proses
rekaman, dengan membawa Yoko Ono dalam proses pembuatan album
White Album pada tahun 1968. Lennon juga orang yang pertama menyatakan ingin keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar pada tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan
McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena
McCartney mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon,
Harrison dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam
membubarkan band ini.
1970-1980:Setelah Beatles
Saat ia masih bergabung dengan The Beatles, Lennon (bersama
Yoko Ono, istrinya) merekam tiga album eksperimental,
Unfinished Music No. 1 : Two Virgins,
Unfinished Music No. 2 : Life with the Lions, dan
Wedding Album. Album solo pertamanya, di luar ketiga proyek tersebut adalah Live Peace di Toronto 1969, dengan
Plastic Ono Band.
Ia juga merekam tiga singel, anthem anti-perang "Give Peace a Chance",
"Cold Turkey", dan "Instant Karma". Setelah bubarnya The Beatles di
1970, Lennon meluncurkan album John Lennon/Plastic Ono Band. Lagu "God"
menuliskan orang-orang dan hal-hal yang tidak dipercayai Lennon -
berakhir dengan "Beatles".
Album
Imagine
menyusul pada tahun 1971, dan lagu dengan judul yang sama menjadi
anthem bagi gerakan anti-agama dan anti-perang. Videonya direkam serba
putih (pakaian putih, piano putih,ruangan p[utih). Ia menulis "How Do
You Sleep?" sebagai serangan pada McCartney, dan menampilkan George
Harrison pada gitar. Namun kemudian Lennon mengklaim lagu tersebut
adalah tentang dirinya sendiri.
Sometime in New York City (1972) lantang dan secara eksplisit berbau
politik, dengan lagu mengenai pemberontakan di penjara, diskriminasi
rasial, peran Inggris terhadap Irlandia Utara, dan permasalahannya
sendiri dalam memperoleh Green Card di Amerika Serikat. Lennon telah
tertarik pada politik sayap kiri sejak akhir tahun 1960.
Pada tanggal 30 Agustus 1972, Lennon dan band pendukungnya, Elephant's Memory, tampil dalam dua konser di
Madison Square Garden di
New York. Ini adalah penampilan konser penuh Lennon yang terakhir.
Lennon dan Ono sempat berpisah untuk beberapa minggu. Lennon pindah
ke California, dan memulai periode yang disebutnya sebagai 'lost
weekend' (walaupun sebenarnya ini berlangsung sekitar 18 minggu). Lennon
meirlis
Mind Games
pada tahun 1973, yang dikreditkan pada "The Plastic U.F. Ono Band". Ini
juga album solo pertama yang diproduksi Lennon tanpa input dari Yoko.
Lennon menulis "I'm the Greatest" untuk album Ringo Starr, 'Ringo', dan
merekam versinya sendiri dari lagu itu (yang terdapat pada album 'John
Lennon Anthology'). Perilaku Lnenon pada masa ini sangat buruk, dengan
banyak malam dihabiskan di tempat pemabuk. Lagu-lagu dalam periode ini
(terdapat pada
Mind Games dan
Walls and Bridges memuat nada meminta maaf yang sepertinya ditujukan pada Ono. Dari saran Ono, Lennon mengambil
May Pang sebagai asisten dan kekasihnya pada masa ini.
Lennon tampil sebagai tamu kejutan pada konser
Elton John di
Madison Square Garden di mana mereka menampilkan "
Lucy in the Sky with Diamonds", "
Whatever Gets You Thru The Night", dan "
I Saw Her Standing There"
bersama. Ini adalah penampilan konser terakhirnya di depan audiens
rock. Kebetulan, Yoko Ono hadir pada konser itu, dan setelah pertemuan
di belakang panggung, keduanya kembali bersama. Setelah penampilan itu,
Lennon pergi ke Florida dan menandatangani pembubaran The Beatles secara
hukum. Kemudian Lennon kembali tinggal bersama Yoko Ono, dan Ono hamil
dengan putra pertama mereka.
Pada tahun 1975, Lennon meluncurkan album Rock 'n' Roll, yang berisi
versi kover dari lagu-lagu artis lain. Album ini tidak diterima dengan
baik oleh banyak kritikus, namun memuat sebuah lagu yang banyak dipuji, "
Stand By Me".
David Bowie memperoleh posisi nomor satu di tangga lagu Amerika
Serikatnya yang pertama (pada tahun 1975) dengan lagu "Fame", yang juga
ditulis oleh Lennon (yang juga mengisi vokal dan gitar) dan Carlos
Alomar.
Lennon tampil pada penampilan musikal publiknya yang terakhir di ATV,
18 April 1975, menampilkan "Imagine" dan "Slippin' and Slidin" dari LP
Rock 'n' Roll. Dan pada 9 Oktober 1975 - ulang tahun Lennon yang ke-35 -
putranya Sean Taro Ono Lennon lahir, dan Lennon pun berhenti dari
bisnis musik untuk merawatnya.
Masa istirahat Lennon berakhir pada tahun 1980, tahun di mana ia
menulis banyak lagu saat liburan ke Bermuda, dan mulai berpikir untuk
merekam album baru. Lennon dan Ono pun akhirnya memproduksi album
Double Fantasy,
album konsep yang fokus pada hubungan mereka. Nama album ini
diinspirasikan dari spesies yang dilihat Lennon di Bermuda Botanical
Gardens; ia menyukai nama itu dan berpikir bahwa itu adalah deskripsi
yang sempurna bagi pernikahannya dengan Ono.
Pasangan Lennon memulai kembali wawancara-wawancara dan perekaman
video untuk mempromosikan album itu. Walaupun Lennon berkata pada
wawancara bahwa ia tidak pernah menyentuh gitar selama 5 tahun, beberapa
lagu seperti "I'm Losing You" dan "Watching the Wheels" dikerjakan di
rumahnya. "(Just Like) Starting Over" pun mendaki tangga lagu, dan
Lennon mulai berpikir tentang tur keliling dunia.
Menjelang akhir hidupnya, Lennon menunjukkan ketidaksenangannya akan autobiografi
George Harrison, I Me Mine. Menurut Ono, ia juga tidak senang karena lagu-lagu McCartney seperti "
Yesterday", "
Hey Jude", dan "
Let It Be" lebih banyak dinyanyikan artis lain daripada lagu yang diciptakannya.
Lennon ditembak mati
Mark David Chapman di depan apartemennya di New York, pada tanggal 8 Desember 1980.
Kehidupan Pribadi
Pada salah satu wawancara terakhirnya, di bulan September 1980, tiga
bulan sebelum wafatnya, Lennon berkata bahwa ia selalu 'macho' dan tidak
pernah mempertanyakan sikap chauvinisnya terhadap wanita hingga ia
bertemu Ono. Lennon selalu jauh dengan putra pertamanya, Julian, namun
sangat dekat dengan putra keduanya, Sean, dan menyebutnya
'kebanggaanku'. Pada saat-saat terakhir hidupnya, ia mengambil peran
sebagai 'houseband' atau 'ayah rumah tangga' dan berkata bahwa ia lebih
berperan sebagai istri dan ibu dalam hubungan mereka.
Cynthia dan Julian Lennon
Cynthia Powell
bertemu Lennon di Liverpool Art College pada tahun 1957. Setelah
mendengar komentar Lennon yang lebih menyukai gadis yang berpenampilan
seperti Brigitte Bardot, Powell mengubah warna rambutnya menjadi pirang.
Hubungan mereka berawal dari pesta college sebelum liburan musim panas
ketika Lennon mengajak Cynthia pergi ke pub bersamanya. Saat itu,
Cynthia telah bertunangan dengan laki-laki lain, fakta yang membuat ia
menolak ketika Lennon mengajaknya berdansa. Lennon menjawab, "Aku tidak
memintamu untuk menikahiku, kan?" Walaupun Lennon mengabaikan Cynthia
selama sisa waktu pesta itu, Lennon mengajaknya bicara saat Cyn akan
pulang, meraih tangannya dan membawanya ke ruangan yang disewa
Stuart Sutcliffe, di mana mereka berhubungan seks.
Kecemburuan Lennon seringkali berakibat munculnya sikap agresif dan
kejamnya terhadap Cynthia, seperti ketika Lennon memukulkan kepala Cyn
ke dinding setelah melihat Cynthia berdansa dengan Stuart Sutcliffe.
Cynthia putus dengan Lennon selama tiga bulan, namun hubungan mereka
tersambung kembali setelah Lennon meminta maaf. Cyntiha mengunjungi
Lennon di Hamburg selama dua minggu pada tahun 1960, namun pada tahun
1961 Lennon meninggalkannya di rumah dan pergi liburan ke Paris dengan
McCartney.
Pada pertengahan tahun 1962, Cynthia menyadari bahwa ia hamil. Lennon melamarnya, namun ketika ia memberitahu bibinya
Mimi Smith,
ia berteriak pada Lennon untuk tidak melakukannya. Lennon dan Cynthia
menikah pada tanggal 23 Agustus 1962 di Mount Pleasant Register Office
di Liverpool. Mimi tidak menghadiri upacara itu.
Pada tanggal 8 April 1963, John Charles Julian Lennon lahir di Sefton
General Hospital. John tidak melihat Julian hingga seminggu setelah ia
lahir, karena komitmen yang dibuatnya dengan The Beatles. Kelahiran
putra John dan pernikahannya dengan Cynthia dirahasiakan dari publik,
karena pemikiran
Brian Epstein bahwa keberadaan mereka dapat mengganggu imej John di depan fans-fans Beatles.
Menurut Cynthia, pada wawancara tahun 1995, ada masalah-masalah dalam
pernikahan mereka karena tekanan akibat ketenaran The Beatles dan tur
yang terus menerus, serta Lennon yang semakin sering menggunakan
obat-obatan. Pernikahan mereka ada di ujung tanduk ketika Cynthia
kembali dari liburan di Yunani dengan teman-temannya, dan melihat John
dan Yoko ada di tempat tidur bersama. John tidak menyangsikan hal itu,
namun ketika Cynthia meninggalkan tempat itu, John menelponnya dan
berkata "Aku tidak mengerti kenapa kamu pergi". Akhir pernikahan mereka
adalah ketika John menolak pergi untuk liburan keluarga, dan kemudian
tampil di koran-koran, mempublikasikan hubungannya dnegan Yoko.
Hubungan Lennon dengan Julian sangat jauh. Julian malahan lebih
merasa dekat dengan McCartney dibanding dengan ayahnya sendiri. Lennon
muda kemudian berkata, "Aku tidak pernah ingin tahu kenyataan tentang
bagaimana ayahku bersamaku. Beberapa omongan buruk dikatakannya tentang
aku.. seperti ketika ia bilang aku keluar dari botol whiskey di malam
Minggu. Hal-hal tentang itu. Menurutmu, di manakah cinta pada kata-kata
itu? Paul dan aku cukup sering pergi bersama... lebih sering daripada
ayahku. Kami punya persahabatan yang baik, dan sepertinya ada lebih
banyak fotoku dan Paul bermain bersama pada masa itu daripada fotoku dan
ayahku."
Ketika Lennon pindah ke New York pada tahun 1971, Julian tidak melihatnya hingga 1973. Dengan didorong
May Pang,
akhirnya Julian pergi mengunjungi John dan May di Los Angeles. Sejak
saat itu, Julian mulai bertemu ayahnya secara rutin, dan bermain drum
pada "Ya Ya" dari album Lennon, Walls and Bridges. Lennon juga
membelikan Julian sebuah gitar pada ulang tahunnya yang ke 11 pada tahun
1974 dan mendorong minatnya di musik.
Lennon pernah berkata, "Sean adalah anak yang direncanakan, dan hal
itu membuat banyak perbedaan. Cintaku pada Julian sebagai seorang anak
tidak kurang daripada Sean. Ia tetap putraku, tak peduli apakah ia
keluar dari botol whiskey atau karena saat itu tidak ada pil. Ia ada di
sini, ia milikku, dan ia selalu begitu."
Kedua putra Lennon memiliki karier bermusik setelah wafatnya.
Yoko Ono
Pada tanggal 9 November 1966, setelah tur The Beatles yang terakhir,
dan setelah Lennon menyelesaikan perekaman film How I Won the War,
Lennon mengunjungi pameran seni Yoko Ono di Indica Gallery, di Masons's
Yard, London. Lennon memulai hubungannya dengan Ono di bulan Mei 1968
setelah kembali dari India. Cynthia mengajukan cerai beberapa bulan
kemudian, didasarkan pada perselingkuhan Lennon dengan Ono. Lennon dan
Ono menjadi tak terpisahkan, bahkan saat sesi-sesi rekaman The Beatles.
Media massa bersikap kurang baik pada Ono - menulis artikel-artikel
yang memojokkan dia, dengan beberapa nada rasis - dan menyebut dia
'jelek'. Lennon yang marah, berkata bahwa tidak ada John dan Yoko, namun
mereka adalah satu orang; 'JohnandYoko'. Kehadiran Ono tiap hari di
studio membuat suasana intern The Beatles pada masa perekaman album
White Album pada tahun 1968 semakin memanas.
Pada akhir tahun 1968, Lennon dan Ono tampil dengan nama 'Dirty mac' pada
Roll and Roll Circusnya Rolling Stones.
Selama dua tahun terakhir Lennon di The Beatles, ia menghabiskan
sebagian besar waktunya bersama Ono, mengikuti portes-protes publik
menentang Perang Vietnam. Lennon mengirim kembali medali MBEnya, yang
diberikan Ratu Elizabeth pada tahun 1965, sebagai bentuk protes atas
keikutsertaan Inggris pada perang di Nigeria, serta dukungan negara
tersebut pada Perang Vietnam.
Pada tanggal 20 Maret 1969, Lennon dan Ono menikah di Gibraltar, dan
menghabiskan bulan madu mereka di Amsterdam pada acara yang dinamakan
'"Bed-In" for peace'. Di belakang tempat tidur mereka terdapat
poster-poster yang bertuliskan "Hair Peace. Bed Peace." Mereka menggelar
aksi itu kmebali di Montreal, di mana keduanya, bersama musisi-musisi
lainnya, merekam "Give Peace a Chance", lagu yang kemudian menjadi salah
satu anthem pergerakan untuk perdamaian. Beberapa saat setelah
pernikahannya, Lennon mengubah namanya menjadi John Winston Ono Lennon.
Ia juga menulis lagu "[The Ballad of John and Yoko]", yang menceritakan
tentang pernikahan mereka. Lagu itu direkam bersama McCartney.
May Pang
Pada tahun 1973, Yoko mendekati
May Pang,
asisten pribadi mereka, meminta Pang untuk "bersama dengan John,
membantunya, dan memastikan ia mendapatkan apa yang ia inginkan". Yoko
kemudian mengusir Lennon keluar dari rumah. Lennon dan Pang pindah ke
Los Angeles - periode yang sering disebut sebagai "the lost weekend",
walau masa ini berlangsung hingga awal tahun 1975. Selama masa ini, Pang
mendorong Lennon untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan putranya,
Julian Lennon. Pang juga menjalin persahabatan yang baik dengan
Cynthia Lennon.
Setelah tiba di
Hollywood, Lennon bergabung kembali bersama produser
Phil Spector
dan mulai menggarap LP Rock 'n' Roll. Pada masa ini, Lennon juga sering
mabuk-mabukan dan pesta drugs bersama teman-temannya, di antaranya
Harry Nilsson,
Keith Moon,
Ringo Starr,
Alice Cooper,
Micky Dolenz dan teman-teman mereka yang lain.
Lennon kembali ke pelukan Yoko Ono pada awal tahun 1975.
Ayah Rumah Tangga
Pada tanggal 9 Oktober 1975 - ulang tahun John Lennon yang ketiga puluh lima - Yoko Ono melahirkan putra mereka
Sean Ono Lennon
setelah tiga kali keguguran. Menyesal akan hubungan buruk yang
dimilikinya dengan putra pertamanya Julian, Lennon memutuskan untuk
pensiun dari musik sehingga ia dapat mendedikasikan dirinya pada
kehidupan keluarga.
Pada tahun 1976, status imigrasi U.S. Lennon akhirnya selesai, setelah lama berkutat dengan pemerintahan
Richard Nixon yang juga melibatkan investigasi FBI - penyadapan telepon dan agen-agen yang seirng mengikuti Lennon. Ketika
Jimmy Carter menjadi
Presiden
di tanggal 20 Januari 1977, Lennon dan Ono diundang menghadiri pesta
penobatan, menandai akhir dari perseteruan antara pemerintahan
Amerika Serikat dengan Lennon. Setelah itu, Lennon jarang terlihat di publik hingga 3,5 tahun kemudian, saat ia 'kembali' pada tahun 1980.
Hubungan dengan ayahnya
Saat Beatlemania terjadi di seluruh dunia, John tidak pernah melihat atau mendengar berita dari ayahnya,
Freddie Lennon, sejakia berusia 5 tahun. Ketika Freddie menyadari bahwa putranya adalah John Lennon yang terkenal, anggota
The Beatles,
ia akhirnya menemui John di sela-sela syuting film. John tidak menerima
kunjungan ini dengan baik dan menyuruh Freddie pergi. Kemudian John
menjadi lebih hangat dan mereka bertemu beberapa kali selama tahun-tahun
berikutnya, hingga tahun 1969 ketika John menyuruh Freddie untuk keluar
dari rumahnya. John tidak berbicara dengan ayahnya lagi sejak tahun
1976, ketika ia mendengar bahwa Freddie sekarat. John menelepon Freddie
di ranjangnya, dan mereka berbaikan kembali.